Sumber : Kompas.com | Author : RODERICK ADRIAN MOZES
Grup Astra masih mengandalkan sektor otomotif dalam menopang kegiatan bisnisnya di Indonesia. Buktinya, laba bersih dari sektor ini meningkat 13 persen menjadi Rp 8,3 triliun dibandingkan tahun lalu, sekaligus berkontribusi 46,6 persen dari total keuntungan perusahaan Rp 17,8 triliun.Prijono Sugiarto, Presiden Direktur PT Astra International Tbk mengatakan, Perusahaan masih menunjukkan kinerja yang sangat memuaskan di semua lini bisnisnya, sehingga dapat melaporkan laba bersih dan nilai aset bersih tertinggi sepanjang sejarah perusahaan. "Namun, tingkat pertumbuhan pendapatan di masa mendatang tetap rentan terhadap kebijakan dalam negeri dan kondisi moneter dunia,” komentar Prijono dalam keterangan resmi yang diterima KompasOtomotif, (27/2/2012) petang.
Jumlah laba bersih divisi Otomotif Astra juga disumbang dari perusahaan asosiasi dan entitas lain yakni Rp 4,8 triliun. Hal ini mendorong kenaikan laba bersih Astra sebesar 24 persen dari Rp 14,4 triliun menjadi Rp 17,8 triliun pada tahun 2011. Pemasukan dari otomotif terbagi menjadi dua, pertama dari anak perusahaan (Auto 2000, Astra International-Daihatsu Sales Operation, AI-Isuzu, AI-Peugeot, AI Honda Motor) berkat penjualan unit dan komponen otomotif.
Sedangkan, kontribusi laba bersih dari perusahaan asosiasi dan entitas gabungan (Gaya Motor, Astra Daihatsu Motor, Isuzu Astra Motor Indonesia) dihasilkan dari kegiatan produksi dan distribusi otomotif. Secara nasional, total pasar mobil naik 17 persen sepanjang tahun lalu jadi 894.000 unit.
Penjualan mobil Grup Astra (Toyota, Daihatsu, Isuzu, UD Trucks dan Peugeot) juga naik 13 persen jadi 483.000 unit. Volume ini masih mengukuhkan Astra sebagai penguasa pangsa pasar mobil sampai 54 persen, meski menurun dari tahun sebelumnya (2011) 56 persen. Astra berdalih, penurunan pangsa terjadi karena pasokan komponen dan unit dari Jepang dan Thailand yang terkena bencana alam.
Namun, pertumbuhan penjualan mobil Grup Astra tahun lalu masih berhasil ditopang peningkatan kapasitas produksi PT Astra Daihatsu Motor-yang 32 persen sahamnya dimiliki Grup Astra-40 persen jadi 330.000 unit per tahun. Juga, peluncuran 12 model baru sepanjang tahun lalu turut menggairahkan pasar, salah satu yang dinanti adalah "Duet Maut" Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia.
Untuk sepeda motor, Honda juga berhasil mempertahankan diri sebagai pemimpin pasar dengan catatan peningkatan penjualan 25 persen jadi 4,3 juta unit dan meraih 53 persen pangsa pasar. Keberhasilan ini diraih Honda karena mampu merebut pimpinan pangsa di segmen skutik dan peluncuran 6 model baru dan 8 facelift.
Suku Cadang
Sedangkan di sekor suku cadang, PT Astra Otoparts Tbk (AOP) - produsen komponen dengan 95,7 persen saham milik Grup Astra - mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1 triliun, 69 persen dari jumlah itu dikontribusikan dari perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities. Sayang, laba bersih AOP tergerus 12 persen karena kenaikan biaya bahan baku yang tidak dapat dibebankan seluruhnya ke konsumen, dan juga meningkatnya biaya pemasaran dan branding untuk memperkuat merek GS-Astra dan Federal.
0 comments:
Post a Comment